Monday 23 May 2016

Pengetahuan Penting Dalam Penentuan Filter dan bentuk Kolam Koi

Pengetahuan Penting Dalam Penentuan Filter dan bentuk Kolam Koi
Prinsip Dasar Filter Koi
Pada kondisi alami, ikan disungai mendapat supply air segar dari sumber mata air yang terus mengalir, dimana curah hujan cukup hujan serta ada air terjun yang membantu masuknya oksigen ke air.
Pada kondisi domestik dimana luas habitat dan daya tampung air terbatas (baca: kolam buatan), kebutuhan oksigen harus dipenuhi agar Koi dapat bertahan hidup. Oksigen membantu Koi mencerna makanan, yang kemudian menghasilkan produk samping hasil metabolisme makanan berupa amonia. Amonia juga bersumber dari sisa makanan yang tidak termakan. Amonia harus secepatnya dihilangkan karena bersifat toxic (racun) bagi ikan. Untuk menambah oksigen dan menjaga kolam tetap bersih, terhindar dari zat-zat pencemar, sistem filtrasi air kolam perlu dipasang.
Sistem ini memproses air kolam agar terbebas dari karbon dioksida, nitrogen sebagai zat buang, dan partikel padat. Ada filter tertentu yang juga berfungsi menyaring pestisida, senyawa logam, dan klorin.
Kualitas air yang baik adalah kunci bagi koi yang sehat. Maka itu sistem filtrasi penting untuk diaplikasikan. Selain pemilihan metode filtrasi, jenis peralatan dan pompa, hal lain yang perlu diperhatikan adalah volume filter dan flowrate air.
Sistem filtrasi bervariasi dari yang sederhana berupa pompa hingga filter sistem kombinasi yang menyaring secara biologis, mekanis dan kimiawi. Pada 70an, undergravel filter dan filter pasir paling populer dan sering digunakan. Pada 80an, teknologi ini diganti dengan bioball, bio-roda dan sikat filtrasi. Pada era 90an, filtrasi bio-mekanik semakin populer.
Ada dua jenis metode filtrasi kolam yang umum digunakan; FILTER MEKANIS dan FILTER BIOLOGIS yang biasanya digunakan berdampingan.
Filter Mekanis
Pada jenis filter mekanis, umumnya air terlebih dahulu dialirkan ke ruang terpisah agar partikel buangan padat mengendap karena gravitasi. Adanya sistem siklon atau unit vortex dimana air diputar dan zat padat terbawa ke tengah memberi endapan lebih pada tahap selanjutnya. Ada juga lempengan baffle dalam sistem filter yang memperlambat masuknya air, dan serabut yang menyaring air. Ada berbagai media penyaring air yang dapat digunakan. Contohnya antara lain anyaman serabut, kerikil, pasir, saringan sieve, jap-matt, sikat, dan bahan busa/foam. Rangkaian sistem filtrasi terdiri dari media filter, ruang-ruang, beserta pipa alir dan pompa untuk sirkulasi air.
Filter Biologis
Filtrasi biologis pada kolam koi biasanya mengandalkan bakteri spesifik yang dapat memecah bahan kimia polutan dari zat toxic (racun) hasil buang/kotoran ikan dan sisa makanan menjadi substansi yang tidak berbahaya. Tahap pertama melibatkan nitrifying bacteria, seperti Nitrosomonas, yang berfungsi memecah amonia menjadi nitrit. Tahap selanjutnya adalah konversi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh Nitrobacter. Bakteri-bakteri pembersih ini adalah senyawa aerobik yang butuh oksigen. Oleh karena itu, diperlukan ruang pengendap untuk memisahkan sedimen dengan pembersihan yang rutin, sebab sedimen tersebut juga berperan mengurangi tingkat oksigen.
Filter biologis menggunakan tanaman air. Sesuai dengan namanya filter ini menggunakan tanaman air sebagai media filternya. Fungsi tanaman adalah sebagai media penyerap nitrat yang merupakan produk terakhir dari proses nitrifikasi air dimana bio chamber tidak mampu/sempat mengolahnya. Penempatan filter tanaman ini adalah pada chamber terakhir sebelum air bersih masuk ke kolam. Adapun tanaman yang biasa digunakan, antara lain: enceng gondok, melati air, tifa, payung-payungan, dan daun kapu-kupu.[BacaAku]

Related Posts

Pengetahuan Penting Dalam Penentuan Filter dan bentuk Kolam Koi
4/ 5
Oleh